Minggu, 30 September 2018

Merantau dari Medan ke jakarta

Mungkin jika seperti kami dari daerah awal untuk pergi merantau bukanlah beban pikiran yang terlalu dipikirkan karena wawasan kami  tentang perantauan masih bisa dibilang sedikit, jadi awal awal kami pergi meninggalkan kampung halaman (merantau) kami masih santai dan tidak ada beban pikiran, ini merupakan salah satu yang saya rasakan pada saat awal saya merantau.
Dan hal tersebut berubah waktu saya tiba di perantauan, ternyata banyak hal yang saya baru temukan ketika saya di perantauan seperti gaya hidup yang sangat berbeda jauh dengan gaya hidup di daerah asal dan gaya bicara yang mungkin bagi pribadi saya sangat berbeda dan sangat sulit untuk saya mengatakan nya,tetapi mau tidak mau saya harus menyesuaikan gaya bicara saya dengan gaya bicara orang orang di perantauan ini. Tapi hal ini merupakan salah satu hal yang membuat saya minder dan gak berani untuk melakukan interaksi yang banyak bagi orang orang disekitar saya, saya hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepala karena saya kurang percaya diri dengan gaya bahasa saya.
 Berdalih dari masalah diatas hal yang bisa dibilang berat adalah ketika kita sendiri dan tiba tiba ingat keluarga dan kampung halaman hal ini merupakan salah satu bagian yang paling sulit untuk dihadapi karena sulit untuk diwujudkan.
Jadi hal hal yang saya utarakan diatas merupakan salah satu bagian kecil yang anak Rantau rasakan ketika sedang tinggal di perantauan.
Sekian tulisan ini saya buat jika ada kekurangan mohon dimaklumi.